Entri Populer

Jumat, 16 September 2011

'ngeli koyo tai'


semenjak beberapa tahun yang lalu musik2 di pasar Indonesia mulai menuju ke arah yang tidak bermutu...Bagaimana tidak???karena kebanyakan lagu2 yang beredar di pasaran adalah lagu2 yang bertema cengeng, cinta, selingkuh, patah hati dan sejenisnya,,,skrng jarang kita menemui lagu2 yang berisi kritik sosial, perjuangan melawan kehidupan, dsb


apalagi kalo melihat para pemain di dunia musik saat ini,,,dandanan ngeri,,tatto dimana2,,style ok tapi begitu naek ke atas panggung dan mainkan musik mereka ternyata lagunya cengeng, tanpa semangat,,,,sungguh sesuatu yang sangat menjengkelkan,,bukankah begitu saudara2???
musik yang beredar pun bagaikan seragam,,sama tak ada beda...para produsen musik pun seakan tak berani menampilkan sesuatu yang berbeda karena takut akan kehilangan pamor,,apakah musik seperti ini yang diinginkan rakyat Indonesia??





pasar musik di Indonesia pun sepertinya tidak berani mempromosikan lagu2 selain lagu2 bertema cinta dan sejenisnya itu..kita haruslah salut buat produser musik macam log zhelebor yang konsisten dari dulu dengan aliran rock nya..tidak seperti yang lain yang hanya mengikuti arus,,seperti peribahasa jawa 'ngeli koyo tai' tidak punya pendirian...di Indonesia tidak sedikit musisi/band yang diakui di luar tapi kalah di persaingan pasar Indonesia...tengok saja 'gugun shelter blues' yang sukses dengan musik blues dan rock n roll nya di luar tapi di negeri sendiri kalah bersaing dengan smash, bagindas, st12 maupun lainnya..pdhal musik sperti itulah yang seharusnya berkembang pesat..kalo kita tengok jauh ke belakang bagaimana pondasi musik di Indonesia dibangun dari beraneka ragam musik dan tidak monoton seperti sekarang ini...lihatlah bagaimana kesuksesan Koes Plus, God Bless, Slank dan beberapa musisi lainnya yang telah berjuang membangun musik Indonesia hingga beberapa dekade ,,tidak seperti band2 sekarang yang muncul dengan 1 lagu terus menghilang entah kemana,,mereka termakan pasar karena tidak mempunyai suatu ciri khas tidak seperti para pendahulunya...




so marilah kita bangun lagi musik Indonesia seperti yang telah dibangun para legenda2 musik Indonesia,,,jangan biarkan pasar yang monoton menguasai bangsa kita..
expresikan musikmu apapun jenisnya,,mau pop, rock, dangdut, blues, metal, atau apalah,,,tapi jadikanlah musik yang berkualitas jangan modal tampang dan duit doank....


pesan dari saya 'janganlah kita mengikuti pasar musik,,,tapi pasar lah yang harus mengikuti kita'


keep rock n' roll.....piss.....

Selasa, 13 September 2011

PAS band,,,from stage to stage to be a rockstar

'sampaikanlah ttg kebebasan yg selalu engkau nyanyikan dan acungkan tangan sambil memanggilmu .... WE WANT PAS ... WE WANT PAS ... WE WANT PAS....'


beginilah lirik salah satu lagu PAS band yg brjudul 'Paser' yang menceritakan pengorbanan fans mereka dalam prjuangannya menuju panggung PAS band.








PAS band bermula dari sekelompok mahasiswa Unpad Bandung yang ingin mengeluarkan hasrat musik mereka sejak 1989 dan memainkan underground dari panggung ke panggung. Mereka secara resmi brdiri sekitar tahun 1992/1993...saya lupa tepatnya,,hahaha...dengan formasi awal Bambang di posisi gitar, Trisno bass, Yukie vocalis dan Richard sebagai Drummer. Prjalanan dari panggung ke panggung walau pernah mereka harus minjem alat seharga Rp 25.000,- sekali manggung tapi tidak menyurutkan niat mereka untuk ikut serta di dunia musik Indonesia. Hal ini mereka buktikan dengan pembuatan album '4 trough the sap' yg bermodal celengan dan donasi dari simpatisan serta niat kuat mereka akhirnya mampu membuat 2500 kaset mereka laku keras lewat sistem distribusi titipan di beberapa radio, toko kaset di Bandung dan Jakarta hingga akhirnya pnjualan merka mencapai 10000 copy. Sungguh angka yg fantastis untuk indie label.


Tapi PAS tidak meraih kesuksesan begitu saja..mereka ditolak beberapa Major Label pada awalnya,,tapi untung saja niat mereka tetap kuat dalam mempromosikan musik mereka.


Mulai album kedua In (No) Sensation (1995) hingga sekarang, mereka digandeng oleh Aquarius Musikindo. Label ini membebaskan mereka untuk berkarya. Meskipun tidak bisa merangkul semua orang lewat musiknya yang tidak biasa, namun mereka mulai membangun basis massa yang setia dengan jalur yang mereka pilih.
Album kedua ini diikuti oleh album-album mereka berikutnya, yaitu indieVduality (1997), Psycho I.D. (1998). Pada album keempat, Richard mengundurkan diri dan posisinya digantikan oleh Sandy Andarusman(ex U camp)


Dengan formasi tanpa Richard, mereka merilis album kelima yang berjudul Ketika (2001), namun Sandy belum dapat bermain pada rekaman album ini karena masih terikat kontrak dengan label lain. Sandy yang sekarang ini menjadi penyiar di I-Radio 89.6 FM bergabung di album keenam PAS 2.0 (2003), dan album ketujuh Stairway to Seventh (2004). Dua tahun kemudian, Pas Band meluncurkan album the best berisi 3 lagu barunya "Permata Yang Hilang", "Romeo & Juliet", dan "Gladiator" dan 9 lagu hits lamanya. Dua tahun seakan menjadi waktu yang tepat untuk mengumpulkan materi untuk album terbarunya, dan akhirnya Pas Band mengumumkan akan menelurkan album barunya pada 2008, berjudul Romantic,Lies & Bleeding.


PAS discography
4trough the sap (1993)
in (no) sensation (1995)
indieVduality (1997)
psycho I.D. (1998)
ketika (2001)
stairway to seventh (2006)
the best of PAS (2006)
romantic...lies....and bleeding (2008)


PAS member



Full Name : BAMBANG SUTEJO

Born : Bandung, 6 November 1968

Height/Weight : 168 cm 68 kg
Religion : Islam
Hobby : Guitar, Travelling
Sport : Soccer
Education : Padjajaran University (Pertanian), UT (Manajemen)
Influence : Led Zeppelin, and many more...
Instrument : Guitar





Full Name : H. TEGUH PRAKOSA ANDARUSMAN

Born : Jakarta, 7 Juli 1970
Height/Weight : 167 cm 70 kg
Religion : Islam
Hobby : Travelling, Drum and Drumming
Sport : Badminton
Education : Gunadarma University (Manajemen Informatika)
Influence : Led Zeppelin, and many more...
Instrument : Drum





Full Name : TRISNO
Born : Bandung, 16 Agustus 1970

Height/Weight : 170 cm 70 kg
Religion : Islam
Hobby : Travelling, CD and DVD Collector
Sport : Swimming
Education : Padjajaran University (Sastra Jerman)
Influence : Kiss, Faith No More, Red Hot Chili Peppers, and many more...
Instrument : Bass







Full Name : YUKIE ARIFIN MARTAWIDJAJA
Born : Bandung, 31 Mei 1970

Height/Weight : 165 cm 56 kg

Religion : Islam
Hobby : Automotive / Mechanical
Sport : Biking, Swimming
Education : Padjajaran University (Sastra Jepang)
Influence : Pearl Jam, Red Hot Chili Peppers, Faith No More, and many more...



'we want pas....we want pas....we want pas...'

Minggu, 04 September 2011

berawal dari perbedaan yang menyatu...funky kopral

Funky Kopral merupakan salah satu band yang terbentuk dari perbedaan idealis dalam bermusik masing2 anggotanya,,tapi berawal dari perbedaan tsb mereka dapat menyatukannya dan membuat lagu2 dengan aliran yang cukup langka di indonesia yaitu funk...

Angga, vokalis nge-rap pada sedikitnya 4 lagu, antaralain pada lagu 'Depresi', 'Suntuk' dan 'Burn The Liar'. Lagu yang disebut terakhir, malah nyaris full rap. Padahal, Angga tak gemar benar pada musik rap, "Jaman ngeband pertamakali waktu masih di SMP, gue seneng bawain lagu-lagu Nirvana atau Oasis. 
Double gitar funky kopral juga mempunyai ciri khas bagi musik mereka..walaupun double tapi permainan Kristo dan Arlonsy tetap terjaga dan teratur saling mengisi satu sama lainHal itu tampak pada permainan duet gitar Kristo - Arlonsy pada lagu 'Birokrasi' dan 'Masa Depan'. Di sana, permainan gitar keduanya terdengar saut-sautan, tapi tetap pada takaran harmoni musik yang terjaga. "Kalau dia lagi nge-lead, gue nge-rhythm. Begitu sebaliknya. Ngapain harus merasa paling jago, honor mainnya sama ini, " seloroh Kristo. Itulah asyiknya Funky Kopral. Dalam usia yang nyaris sepantar - antara kelas 2 dan 3 SMU - kecuali drummer Robbi yang sudah jadi mahasiswa, Funky Kopral gampang sekali menyatukan ide dan visi musik. Robbi adalah musisi tertua yang berasal dari Lampung. Yang unik, Funky Kopral hanya menyodorkan 2 demo lagu waktu pertamakali datang ke pe- rusahaan rekaman 'Universal Music Indonesia', yakni lagu 'Funchopat' dan 'Pesta Funky'. Tatkala beberapa hari kemudian mereka diterima masuk 'keluarga' Universal tanpa audisi live lagi, "Kami kaget setengah mati. Suka bercampur panik. Masalahnya, terus terang saja, Funky Kopral waktu itu belum siap menggarap rekaman satu album, " begitu bocoran berita dari Kristo. Funky Kopral pada Maret 1999 mulai masuk studio rekaman 'Metro Music - Blackboard', mengambil shift malam, biar tidak tabrakan dengan jadwal sekolah atau kuliah. Pekerjaan baru ini dirampungkan sepanjang 4 bulan, kira-kira dengan 35 shift. Yang membuat Funky Kopral agak lama masuk studio adalah, kekurang siapan mereka pada materi lagu dan aransemen. "Jika mau jujur, sebenarnya kami belum puas benar dengan hasil album pertama. Tapi, secara konsep bermusik - terus terang - Funky Kopral memang sengaja membuat lagu yang tidak semba- rangan. Artinya, lagu-lagu Funky Kopral bukanlah lagu pasaran. Kami usahakan, jika orang dengar lagu Funky Kopral, ada sesuatu yang beda dari band lain, dan bisa menunjukkan skill bermain kami. Itulah kepuasan Funky Kopral di album pertama, di antara sejumlah kekurangan yang lainnya," tambah Bondan. Dari pengembaraan ber-musik mereka sejak awal main band yang rata-rata sejak SMP, ujungnya terbentuklah format musik gado-gado. Ada unsur rock, ada hard core, ada jazzy, rap, funky dan hip-hop. Kelak, setelah basis musik itu mereka olah, jadilah format musik Funky Kopral seperti sekarang. Mereka menyebutnya dengan musik supermarket. Di sana, ada banyak pilihan, tapi tetap mengacu ada style bermusik anak muda: badung, cenderung vulgar dan funky. Tegasnya, Funky Kopral pengen bilang : "Kami tidak fanatik pada aliran musik tertentu. Syukur jika musik Funky Kopral menjadi trend setter perkembangan musik anak muda di Indonesia, " ujar Angga. Tapi, di ujung wawancara, Funky Kopral menyebut musik yang dimainkannya sebagai jenis musik Funkedhelic Rhythm and Distortion. Tentu saja ala Funky Kopral. Kecuali jenis musik, lirik yang unik dan aktual juga menjadi ciri dari kekuatan bermusik Funky Kopral. 'Funchopat' misalnya, bercerita tentang seseorang (atau lebih) yang memiliki kepribadian ganda, tapi gayanya tetap funky, keren dan cool banget. Dalam liriknya seolah ada laki-laki yang disukai cewek, tapi belagak bego. Berdandan ala skater, tapi nggak bisa main skate. Lagu 'Funchopat' ini diunggulkan oleh eksekutif produsernya, dan dipilih sebagai single hit perdana. Video klipnya digarap oleh Oleg Sanchabakhtiar dari 'Planet Design Indonesia'. "Kami ngasih musik, sutradara ngasih visual. Kami bisa bekerja sama enak sekali dengan tim Mas Oleg. Video klipnya bertema skateboard, gerakan pemain skateboard-nya seirama dengan musiknya. Pemain skateboard-nya kami ambil dari anak-anak skate Kelapa Gading dan Senayan, lokasi syutingnya di Tanjung Priok, " papar Angga. Lalu, mari kita lihat lagu 'Birokrasi', yang ada bunyi gitar 'saut-sautan'. Di sana Funky Kopral mengaku tidak mau menyinggung siapa-siapa. Juga bukan lagu kritik sosial. Funky Kopral tidak bermaksud menulis lagu untuk orang tertentu. Terserah, siapa yang merasa tersindir, silahkan bereaksi, "Kayaknya banyak orang birokrat yang cuek-cuek aja dengerin lagu macam itu. Kalau toh pesannya nggak sampai, ya nggak masalah, " tambah Kristo. Pada lagu 'Suntuk', Funky Kopral mencoba membedah sesuatu yang bersifat rutinitas. Pesan sosialnya ada pada unsur rapnya. Begitu seterusnya. Lalu, lagu apa yang paling punya tingkat kesulitan tinggi? Funky Kopral menganggap tak ada. Sebab semua lagu punya karakter berbeda, tingkat kesulitan tak sama pula. 'Funchopat', sulit untuk running bas gitarnya, sedang lagu 'Birokrasi' justru punya tingkat kesulitan pada isian double lead guitar-nya. Tapi, kalau ada yang tanya, lagu mana yang paling mereka sukai, awak Funky Kopral akan menjawab sama, "Funchopat”! Sebab Funchopat punya sejarah, karena lagu inilah yang paling awal didengar dan diterima produser eksekutif, " ujar Angga sambil melepas tawa. 
Satu hal yang tak kalah penting adalah, dalam pertunjukan live, Funky Kopral juga enak ditonton. Bergaya di depan kamera dalam penggarapan video klipnya pun, mereka terasa jago. Itu pula sebabnya, tanpa mau dianggap pongah, Funky Kopral memasang pesan "Dengarkan dulu, baru kasih komentar !" Dengan nama inilah rezeki mereka mengalir lumayan deras. Sejak dirilisnya album Funky Kopral Oktober 1999 lalu dalam sebuah Temu Pers di Hard Rock Café (Jakarta), frekuensi show mereka mulai kenceng. Mereka menganggap pas bermain di tengah audiens anak muda yang mau mengapresiasi musik mereka yang kayak gado-gado dan super-market itu. Misalnya, November lalu mereka main untuk fansnya yang dikelola Radio Madama (Makasar), dengan jumlah audiens yang membludak. Dengan 'HR' antara 3 juta - 5 juta perak, Funky Kopral kini mulai mencicil untuk membenahi fasilitas peralatan sendiri. Funky Kopral member :Anggara Mulia ( vokal ), lahir di Jakarta 5 Mei 1983. Bersama Funky Kopral, pernah memenangkan penghargaan Juara I Kompetisi Band ABA Pertiwi 1998 dan Juara I dan Favorit Tawuran Musik Levi's 1998 (bersama Band SMU Islam Harapan Ibu ). Angga adalah murid SMU Islam Harapan Ibu.Arlonsy Miraldi ( gitar / backing vokal ) dengan nama panggilan Oei / Oncy, lahir di Palu, 2 Oktober 1982. Pelajar SMU 86 ini memakai gitar Ibanez dan aksesori Boss.Bondan Prakoso ( bas / backing vokal ), Jakarta 8 Mei 1982. Pelajar SMU Islam Harapan Ibu, pemakai bas Ibanez 4 strings dan 5 strings. Pernah jadi penyanyi anak-anak, bahkan sejak usia 5 tahun dan menghasilkan 8 album solo. Bondan pernah terpilih sebagai 'best bassist' pada Kompetisi Musik ABA Pertiwi 1998 dan Tawuran Musik Levi's 1998. Kecuali menggemari 'aliran' hardcore, Bondan juga jadi 'session man' untuk sejumlah rekaman Blackboard.Kristo Perwira (gitar), Jakarta 5 Agustus 1981, pelajar SMU 3 Setiabudi, pemakai gitar elektrik Jackson 6 strings dengan aksesoris Boss dan Jim Dunlop.
Bobbi Wibowo ( drummer ), Teluk Betung 7 September 1978, kini mahasiswa Universitas Lampung, jurusan Ekonomi Manajemen. Robbi adalah instruktur drum di Yayasan Musik Cressendo Lampung, tapi entah bagaimana lagi nasib kuliah dan pekerjaannya sebagai guru musik, pada saat ia rela 'diculik' memasuki formasi Funky Kopral.